BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pada umumnya Ilmu Budaya Dasar adalah suatu
ilmu yang mempelajari sebuah dasar dasar kebudayaan, namun jika untuk mengingat
terlalu sulit bisa di ambil intinya saja agar tidak terlalu membebani pikiran
otak. Budaya memang merupakan salah satu jiwa dari nilai nilai yang ada di
dalam masyarakat.
Jadi pengertian kebudayaan adalah merupakan
jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup
baik jasmani maupun rohani.Ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu
usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa maupun mahasiswi dengan cara
memperluas wawasan pemikiran terhadap kebudayaan. Agar Mahasiswa maupun
Mahasiswi dapat berpikiran luas terhadap kebudayaan indonesia maupun kebudayaan
luar. Ilmu ini juga dapat membuat mahasiswa/i dapat menghargai kebudayaan
sendiri dan tidak hanya memilih kebudayaan luar.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk
kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu
pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan
dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu
alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam
semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan
menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat
analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian
digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5
benar dan 100 5 salah
2.Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu
sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai
pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar,
hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara
manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3.Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan
untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.
Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan
kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
1.2
Tujuan
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu Budaya Dasar semata-mata
sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara
memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai
budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang
menyangkut dirinya sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ISD Sebagai Salah Satu MKDU
MKDU adalah singkatan dari mata
kuliah dasar umum, yaitu kumpulan dari beberapa mata kuliah yang tergabung
menjadi satu wadah. Mata kuliah dasar umum terdiri atas mata kuliah pancasila,
agama, kewiraan, pendidikan sejarah perjuangan bangsa, ilmu alamiah dasar(IAD),
ilmu sosial dasar(ISD), dan ilmu budaya dasar(IBD).
2.1.1. Definisi,
Tujuan ISD dan IPS
ISD atau ilmu sosial dasar adalah mata kuliah yang
mempelajari masalah-masalah sosial yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia
dengan mengunakan pengertian-pengertian(fakta, konsep, teori) yang berasal dari
berbagai bidang pengetahuan dalam ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, ekonomi,
geografi sosial, sosiologi, antropologi, dan psychology sosial. ISD bukan
merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena ilmu sosial
merupakan ilmu yang memiliki obyek dan metode ilmiah sendiri-sendiri yang tidak
bisa dipadukan. ISD tidak termasuk disiplin ilmu tersendiri, karena ISD tidak
mempunyai obyek dan metode ilmiah sendiri.
Maka
dari itu pelajaran ilmu sosial dasar diberikan kepada mahasiswa sebagai suatu
bahan program studi atau mata kuliah umum. Mata kuliah umum sosial dasar diberikan
dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar
daya tanggap, presepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan
sosialnya .
Tujuan Ilmu Sosial Dasar
A.Tujuan
umum diselenggarakannya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar ialah pembentukan dan
pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan
pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya,
khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya
tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan social dapat
dipertajam.
B.Tujuan khusus:
1. Memahami dan menyadari adanya
kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-maslah sosial
yang ada dalam
masyarakat.
2.Peka
terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha
menanggulanginya.
3.Menyadari
bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat
kompleks dan hanya
dapat mendekatinya (mempelajarinya).
4.Memahami
jalan pikiran para ahli dalalm bidang ilmu pengetahuan lalin dan dapat
berkomunikasi dengan
mereka dalalm rangka penanggulangan maslah sosial yang timbul
dalam masyarakat.
IPS atau Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan pengetahuan
mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan
masyarakat. di Indonesia pelajaran ilmu pengetauan sosial disesuaikan
dengan berbagai prespektif sosial yang
berkembang di masyarakat. Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan
dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa dan
siswi atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain, baik yang
ada di masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian siswa dan siswi
yang mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan
tentang masa lampau umat manusia.
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar memahami masalah-masalah sosial yang
terjadi dalam masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan atas
segala ketimpangan, serta terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi
sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.
2.1.2 Perbedaan dan Persamaan ISD dan IPS
Persamaan
ilmu sosial dasar dan ilmu pengetahuan sosial:
1.Keduanya
merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.
Artinya ilmu sosial dasar maupun ilmu
pengetahuan sosial sama-sama mempunyai tujuan
untuk program pendidikan /pengajaran.
2.Keduanya
bukan ilmu yang berdiri sendiri.
Artinya ilmu sosial dasar dan ilmu
pengetahuan dasar tidak mempunyai obyek dan metode
ilmiah.
3.Keduanya
mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
Artinya ilmu sosial dasar dan Ilmu
pengetahuan dasar mempunyai materi kenyatan sosial
dan masalah sosial.
Perbedaan
ilmu sosial dasar dan ilmu pengetahuan sosial:
1.Ilmu
sosial dasar diberikan pada jenjang pendidikan perguruan tinggi, sedangkan ilmu
pengetahuan sosial diberikan pada jenjang
pendidikan SD, SMP, dan SMA.
2.Ilmu
sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal, sedangkan ilmu pengetahuan sosial
adalah kumpulan dari sejumlah mata
pelajaran.
3.Ilmu
sosial dasar diarahkan pada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu
pengetahuan sosial diarahkan pada
pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.
2.1.3 Ruang lingkup ISD
Dalam pembelajaran ISD terdapat pembelajaran masalah
masalah sosial. Dapat dikatakan bahan pembelajaran ISD ada 3 yaitu :
1.
Kenyataan sosial yang ada di dalam masyarakat, yang secara bersama-sama
merupakan masalah sosial tertentu.
2.
Konsep sosial atau pengertian tentang kenyatan-kenyataan sosial dibatasi pada
konsep dasar atau elementer saja yang diperlukan untuk mempelajari masalah
sosial yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial.
3.
Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam
berbagai kenyataan sosial antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan.
2.2 Manusia Dan Kebudayaan
2.2.1 Unsur-Unsur yang Membangun Manusia
Sebenarnya
ada banyak sekali unsur-unsur yang membangun manusia, namun dari sekian banyak
unsur-unsur itu, di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi. yaitu unsur jasmani dan
unsur rohani. Unsur jasmani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan
fisik manusia, seperti makan, minum, dan lain-lain. yang jika tidak di penuhi
maka akan berakibat buruk bagi manusia itu. Sedangkan unsur rohani adalah semua
hal yang berhubungan dengan kebutuhan rohani, atau hati manusia. seperti agama
atau keyakinan, ketenangan hati, rasa aman, rasa bahagia dan lain-lain. Manusia
tidak bisa hidup tanpa kedua unsur itu. dan manusia juga tidak bisa pula hidup
dengan mengutamakan salah satu unsur dan mengabaikan yang lainnya. manusia
butuh kedua unsur itu secara seimbang. percuma jika seseorang mendapatkan semua
kebutuhan jasmaninya namun, kebutuhan rohaninya terabaikan.
2.2.2 Hakikat Manusia
Hakekat manusia adalah sebagai
berikut :
1.Makhluk yang memiliki tenaga
dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
2.Individu yang memiliki sifat
rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual
dan sosial.
3.yang mampu mengarahkan dirinya ke
tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dan mampu
menentukan nasibnya.
4.Makhluk yang dalam proses menjadi
berkembang dan terus berkembang tidak pernah
selesai (tuntas) selama
hidupnya.
5.Individu yang dalam hidupnya
selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri,
membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6.Suatu keberadaan yang berpotensi
yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan
potensi yang tak
terbatas
7.Makhluk Tuhan yang berarti ia
adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan
jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi
oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang
sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
2.2.3 Kebiasan Bangsa Timur
Bangsa
timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam,
berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian
besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang
timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang
berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru
kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau
bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang
timur itu sendiri.
Pada
umumnya kepribadian bangsa timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap
bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat
yang ada. Namun walaupun kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa
Timur kita tidak bisa selalu beranggapan bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih
baik dari bangsa Barat. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya.
Tidak ada di dunia ini yang sepenuhnya baik.
Secara garis besar kebudayaan asing
yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang
terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat
yang menerimanya.
2.2.4 Definisi Kebudayaan
Pengertian Kebudayaan menurut Koentjaraningrat dalam
bukunya Pengantar Ilmu Antropologi, istilah kebudayaan berasal dari kata
sansekerta budhayah, yaitu bentuk jamak dari kata budhi yang berarti budi atau
akal. Dengan demikian, kebudayaan dapat diberi pengertian sebagai hal hal yang
bersangkutan dengan akal. Koenjaraningrat juga menjelaskan bahwa kata budaya
dapat juga merupakan perkembangan lebih lanjut dari kata majemuk budi-daya,
yang berarti daya dari budi.
Di dalam pengertian bahasa inggris kebudayaan disebut
culture. Istilah culture sendiri berasal dari kata Colera yang berarti mengolah
atau mengerjakan tanah atau bertani. Dari arti ini berkembang arti culture
sebagai segala daya dan upaya serta tindakan manusia untuk mengolah alam. Dalam
bahasa indonesia, kata culture diadopsi menjadi kultur.
2.2.5 Wujud Kebudayaan
Menurut
J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas,
dan artefak.
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang
berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan
sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud
kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat.
Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan,
maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil
karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula
disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat
diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa
hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat
berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan. Dalam
kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa
dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan
ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak)
manusia.
2.2.6 Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan
sebagai karya mnusia yang memiliki sistem nilai. Menurut
C.Kluckhon dalam karyanya Variation in Value Orientation(1961) sistem nilai
budaya dalam semua kebudayaan di dunia, universal memiliki 5masalah pokok
kehidupan manusia yaitu:
1.Hakekat
Hidup manusia
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara
ekstem : ada yang berusaha memadamkan hidup, adapula dengan pola-pola kelakuan
tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2.Hakekat
karya Manusia
Setiap budaya hakekatnya berbeda-beda, diantaeanya da
yang beranggapan bahwa kerya bertujuan untuk hidup, karya memeberikan
kehormatan dan tahta, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3.hakekat
Waktu manusia
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada
yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada yang berorientasi
pada masa kini, ada pula yang masa depan.
4.Hakekat
alam manusia
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus
mengxploitasi alam dan memanfaatkan alam sebaik mungkin. Ada juga yang
menganggap manusia harus selaras dengan alam dan menyerah pada alam.
5.Hakekat
hubungan Manusia
Dalam hal ini da yang mementingkan hubungan manusia
dengan manusia, adpula yang berpandangan individualis.
2.2.7 Perubahan Kebudayaan
Perubahan (dinamika) kebudayaan adalah perubahan yang
terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang
saling berbeda, sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan.
Faktor-faktor internal penyebab perubahan kebudayaan, antara
lain sebagai berikut.
1.Adanya
ketidakpuasan terhadap sistem nilai yang berlaku.
2.Adanya
individu yang menyimpang dari sistem nilai yangberlaku.
3.Adanya
penemuan baru yang diterima oleh masyarakat.
4.Adanya
perubahan dalam jumlah dan kondisi penduduk.
Faktor-faktor eksternal penyebab perubahan kebudayaan,
antara lain sebagai berikut.
1.Adanya
bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan lainlain.
2.Timbulnya
peperangan.
3.Kontak
dengan masyarakat lain.
2.2.8 Kaitan
Manusia & Kebudayaan
1.Hubungan
manusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat
berkaitan satu sama lain. Manusia di alam dunia inimemegang peranan yang unik,
dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan
makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap
kegiatan sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan
makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk yang
selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yan g berbudaya dan lain
sebagainya.
Hubungan manusia dengan kebudayaan tentu sangat terkait.
Bagaimana tidak, kebudayaan itulah yang menciptakan karakter dari manusia
itu. Sesorang yang tingkat kebudayaan
dari daerah asalnya tinggal itu cenderung membawa dampak bagi kehidupan
sosialnya. Sesorang yang tinggal di lingkungan yang keras, akan menciptakan
mental dan jiwa raga yang kuat pula. Begitu pula sebaliknya. Seseorang ataupun
bisa juga sekelompok manusia, yang hidup berdampingan dengan damai, akur,
akrab, dan sejahtera, akan menimbulkan efek psikologis yang baik dan penuh
dengan kehangatan. Seberapa besarkah tingkat kebudayaan itu sendiri bagi
manusia? Sangat besar. Seperti contoh diatas, itu sudah sangat memberikan
gambaran dari pertanyaan tersebut.
Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan.
Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Yang
saya baca dan saya ketahui, terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu
proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi. Tidak hanya itu saja,
hubungan antara manusia dengan kebudayaan bisa juga dapat dilihat dari
kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Sebagai manusia, kita mempunyai
empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai penganut kebudayaan itu
sendiri, pembawa kebudayaan, manipulator kebudayaan dan bisa jadi sebagai
pencipta kebudayaan. Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada
persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian, Hal yang dilakukan oleh
manusia inilah kebudayaan.
Manusia Indonesia dalam hal kebudayaan saat ini mengalami
berbagai rintangan dan halangan untuk menerima serbuan kebudayaan asing yang
masuk lewat Globalisasi, bisa dengan cara dengan penyebaran melalui perpindahan
pulau. Dalam hal ini teknlogi informasi dan komunikasi yang masuk turut merubah
cara kebudayaan Indonesia tersebut baik itu kebudayaan nasional maupun
kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia.
2.Contoh
hubungan manusia dan kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan
adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek
yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ? Dalam
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa
walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia
menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan
mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya
merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan
peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh
manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh
kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu
merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu
kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang
membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia,
dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan
M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv) Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan
masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama
lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang
lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya
hams menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan
dengan lebih cermat.
2.3 Konsep Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesustraan
2.3.1 Pendekatan Kesusastraan
Kesusastraan
adalah hasil proses yang berjerih payah, dan tiap orang yang pernah menulis
karya sastra tahu: ini bukan sekadar soal keterampilan teknik. Menulis
menghasilkan sebuah prosa atau puisi yang terbaik dari diri kita adalah proses
yang minta pengerahan batin.
Sastra
merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks
yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās-
yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa
Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada
"kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau
keindahan tertentu. Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi.
Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang
sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya.
Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang
menggeluti sastrawi, bukan sastra.
1. Pendekatan Kesusastraan
Ilmu
Budaya Dasar pada kali ini berkaitan dengan budaya yang adadalam keseharian dan
budaya bangsa. Ada istilah Humanities yangberasal dari bahasa latin yaitu,
manusiawi, berbudaya, dan halus.Hal ini tentunya sangat baik jika kita pelajar,
karna kita akanmendapatkan ciri dari manusia yang baik dalam
bermasyarakat.Istilah Humanities berkaitan dengan cabang-cabang ilmu
lainnyaseperti filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuksatra,
sejarah, cerita rakyat, dsb. Dari semua itu intinya adalahmempelajari masalah
manusia dan kebudayaan.
Sastra
adalah karya, sama posisinya seperti karya-karya yang lain, seperti Cerpen,
Puisi, lukisan, patung, Musik, Seni peran, dan apa saja yang merupakan hasil
dari proses penciptaan. Sastra adalah sebuah karya yang diawali dengan
kejujuran, diisi dengan kesungguhan hati dan diakhiri dengan kerelaan. Sastra
juga dapat didefinisikan sebagai cinta pada ciptaan Tuhan. Seni pada mulanya
adalah proses dari manusia, dan oleh karena seni bisa dilihat dalam intisari
ekspresi dari kreasifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga
sulit dinilai, bahwa masing-masing individu memilih sendiri peraturan dan
parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni
adalah proses dan produk dari kebebasan berekspresi, dan suatu set nilai-nilai
yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat suatu medium,
untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan
cara seefektif mungkin untuk medium itu. Seni merupakan suatu kebebasan.
2. Budaya yang dihubungkan dengan
prosa
Prosa
adalah cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan
yang mempunyai pameran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal
atau imajinasi. Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa
baru.
Prosa lama meliputi :
- Dongeng adalah Cerita yang tidak
benar-benar terjadi.
- Hikayat adalah Cerita yang sulit
diterima akal,merupakan cerita rekaan, namun memiliki
Pesan dan amanat bagi
pembacanya.
- Sejarah adalah Kejadian masa
lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul
Prosa baru Meliputi :
- Kisah adalah Satuan naratif yang
seringkali dibedakan dari cerita.
-Cerpen adalah Suatu bentuk prosa
naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada
tujuannya,
- Novel adalah Karya fiksi prosa
yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
- Biografi adalah Kisah atau
keterangan tentang kehidupan seseorang.
- Otobiografi adalah Biografi yang ditulis
oleh subyeknya.
3. Nilai – Nilai dalam Prosa Fiksi
Prosa
fiksi dalah prosa yang mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat
sastra, nilai-nilai prosa fiksi diantaranya adalah :
-Memberikan
wawasan, karena yang diperoleh pembaca adalah pengetahuan tentang nilai –
nilai prosa fiksi.
-Memberikan
inforrmasi, karena yang di peroleh pembaca bukan hanya wawasan tapi juga
informasi yang banyak
dari berbagai tokoh prosa fiksi di dunia.
-Memberikan
kesenangan, selain memberikan wawasan dan informasi juga dapat
memberikan
kesenangan pembaca yang di selilingi dengan sejarah – sejarah zaman dahulu
kala.
-Memberikan
warisan, dapat di berikan kepada cucu – cucu kita untuk bekal mereka nanti
dalam memdalami prosa
fiksi tersebut.
4. Budaya dalam Puisi
Puisi
adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan
Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh
dipadatkan kata – katanya.
Kreativitas penyair dalam membangun
puisinya yang meliputi sebagai berikut :
-Figura
bahasa adalah perkataan yang merujuk kepada model-model aksi watak-watak.
-
Kata – kata yang bermakna ganda adalah kalimat yang mengandung 2 makna.
Contoh : Sumbangan kedua sekolah
itu telah kami terima.
pertama. ada dua kali sumbangan
yang diberikan oleh sekolah itu; atau
kedua. ada dua sekolah yang
menyumbang.
-Kata
– kata berjiwa adalah kalimat yang memiliki suatu kehidupan yang membangkitkan
semangat pembaca. Contoh : "Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih
keberhasilan (Robert F. Kennedy)"
-Kata
– kata yang sudah diberi nilai-nilai, rasa, dan asosiasi-asosiasi tertentu
adalah kata –kata konotatif.
2.3.2 Ilmu
Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Prosa
Prosa
adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme
(rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan
arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang
artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk
mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk
surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media
lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya
barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Adapun unsur-unsur instrik dalam prosa:
1.Tema
adalah tentang apa prosa tersebut berbicara
2. Amanat atau pesan yaitu nasehat
yang hendak disampaikan kepada pembaca
3. Plot atau alur adalah rangkaian
peristiwa yang membentuk cerita
4. Perwatakan atau karakteristik
atau penokohan adalah cara-cara pengarang menggambarkan watak pelaku
5. Sudut pandang adalah cara
pengarang menempatkan diri
6. Sudut pandang orang pertama
adalah pengarang sebagai pelaku
7. Sudut pandang orang ketiga
adalah pengarang tidak menjadi pelaku
8.Latar atau seting adalah gambaran
atau keterangan mengenai tempat, waktu, situasi atau
suasana berlangsungnya
peristiwa
9. Gaya bahasa adalah corak
pemakaian bahasa
Lima
Komponen Dalam Prosa Lama :
1.Dongeng-dongeng
2.Hikayat
3.Sejarah
4.Epos
5.Cerita
pelipur lara
Lima
Komponen Dalam Prosa Baru :
1.Cerita
pendek
2.Roman/
novel
3.Biografi
4.Kisah
5.Otobiografi
2.3.3 Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi
Pengertian prosa fiksi :
Prosa yang bisa menegembangkan imajinasi
manusia yang menyaksikan pertunjukan atau dari bacaan (novel). Biasanya prosa
fiksi dikemas dalam entuk buku dan tampilan panggung (drama) atau bahkan
sekarang sudah beranjak ke layar lebar, seperti misalnya Lord of The Rings,
Transformer, G.I.Joe, Harry Potter, Iron Man, Surrogates dan masih banyak lagi
film yang berawal dari cerita berupa novel lalu kemudian diangkat ke layar
lebar. Menonton dan membaca prosa fiksi memang sangat menyenangkan karena kita
dibawa untuk berimajinasi dengan tingkat tinggi dan membuat cerita serasa tidak
bosan untuk disaksikan.
Nilai-nilai yang ada dalam prosa
fiksi :
1. Prosa fiksi memberikan
kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh
dalam membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana
pengalaman yang dialaminya sendiri. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh
aneh dan daerah yang belum pernah dikunjungi
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Dapat memberikan informasi yang tidak ada di ensiklopedia. Didalam novel
kita dapat mempelajari sejarah atau laporan jurnalistik.
3. Prosa fiksi memberikan infomasi
kultural
Dapat menstimuli imaginasi,dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak
henti-hentinya dari warisan budaya bangsa, misalnya novel Siti Nurbaya, dan
lain-lain.
4. Prosa memberikan keseimbangan
wawasan
Dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak
individu.
2.3.4 IBD yang di hubungkan dengan puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari
kesenian, dan kesenian cabang unsur dari kebudayaan. puisi adalah ekspresi
pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media
bahasa yang artistik/estetik, nyang secara padu dan utuh di padatkan
kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi
disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan
menggunakan:
Figura
bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
1.Kata-kata
yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
2.Kata-kata
yang berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi
perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
3.Kata-kata
yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa
dan asosiasi-asosiasi tertentu.
4.Pengulangan,
yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih
menggugah hati.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian yang
mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah :
1.Hubungan
puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2.Puisi
dan keinsyafan/kesadaran individual.
3.Puisi
dan keinsyafan sosial.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
ISD dan IPS merupakan ilmu pengetahuan
yang bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan kepribadian serta perluasan
wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada
dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat
dengan orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan
lingkungan social dapat dipertajam. Sehingga Apabila kita menginginkan
kehidupan kita berjalan baik dan lancar maka pengelolaan kita terhadap pola
pikir akal, jasmani dan rohani kita harus berjalan dengan benar, seimbang dan
sesuai. Begitu juga dengan kepekaan kita terhadap masyarakat dan lingkungan
yang berada di sekitar kita. Semuanya harus dijalankan secara seimbang karena
kita adalah makhluk sosial yang tidak pernah terlepas dari hubungan sosial dan
apabila ada salah satu saja yang tidak seimbang dalam pemenuhannya maka akan
berdampak pula pada kehidupan sehari - hari kita. Dan memiliki sikap mental
positif terhadap perbaikan atas segala ketimpangan, serta terampil mengatasi
setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri
maupun yang menimpa masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA