TUGAS ILMU BUDAYA DASAR 2
MANUSIA DAN PENDERITAAN
NAMA: CHANDRA
CIPTA TIASMORO
KELAS: 4KA47
NPM: 1B114081
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat
Allah Subhanallah Wa Ta'alla, karena atas rahmat dan karunia-Nya.
Makalah
ini dibuat dalam rangka
pembelajaran mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar agar kita dapat memperluas wawasan kita tentang Ilmu Budaya Dasar.
Pemahaman tentang manusia dan hal-hal yang berkaitan dengannya sangat
diperlukan, dengan harapan besar masalah-masalah dapat diselesaikan dengan baik
dan dapat dihindari kelak ke depannya, sekaligus menambah wawasan bagi kita
semua.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Hasdiana selaku Dosen Ilmu Budaya Dasar, Universitas Gunadama.Dalam tugas ini
masih terdapat kekurangan dan masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis
menerima kritik dan sarannya yang membangun. yang disebabkan terbatasnya ilmu
pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan
adanya saran dan petunjuk serta kritik yang membangun. Dari berbagai pihak agar
dikemudian hari penulis dapat membuat penulisan ilmiah dengan lebih baik
lagi.
Semoga amal baik yang telah diberikan kepada
penulis ini mendapat imbalan dan pahala yang berlipat dari Allah SWT, Amin
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap
manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan. Baik itu ringan
atau berat. Hidup tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki caranya sendiri untuk
mengukursebarapa kuat iman kepadanya. Hidup di duniapun tidak selalu menderita,
sedih, ataupun susah.
Terkadang saat manusia terlalu terbuai dengan
kesenangan duniawi manusia akan melupakan batasan-batasan yang ada sehingga
tuhan akan memberikan cobaan untuknya yang membuatnya menderita.
Penderitaan selalu datang tak terduga,
manusia takkan pernah tau kapan , jam berapa,
menit keberapa, dan detik keberapa penderitaan akan datang menghampiri
hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik baiknya dengan
aturan yang berlaku dan sesuai kepercayaan yang ia anut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal
dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya
menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang
tidak menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap
manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia dikatakan menderita
apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain lain.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia.
Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga
yang ringan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah
besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam
hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang
kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, dari yang
terberat hingga ringgan. Persepsi pada setiap orang juga berpengaruh menentukan
intensitas penderitaan. Suatu kejadian dianggap penderitaan oleh seseorang
belum tentu dianggap penderitaan bagi orang lain. Dalam artian suatu
permasalahan sederhana yang dibesar-besarkan akan menjadi penderitaan mendalam
apabila disikapi secara reaksioner oleh individu. Ada pula masalah yang sangat
urgen disepelekan juga dapat berakibat fatal dan menimbulkan kekacauan kemudian
terjadi penderitaan.
Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan.
Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah
ketika seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan
contoh dari penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian
pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai terkadang Ingin
mengakhiri hidupnya.
Penderitaan adalah termasuk realitas
manusia di dunia. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya
intensitas penderitaan.Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang
belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Penderitaan adalah bagian
dari kehidupan.
Contoh gamblam penderitaan manusia yang dapat diambil
hikmahnya diantaranya tokoh filsafat ekistensialisme Kierkegaard (1813-1855)
seorang filsafat asal Denmark yang sebelum menjadi filsafat besar, sejak masa
kecil banyak mengalami penderitaan. Penderitaan yang menimpanya, selain
melankoli karena ayahnya yang pernah mengutuk Tuhan dan berbuat dosa melakukan
hubungan badan sebelum menikah dengan ibunya, juga kematian delapan orang
anggota keluarganya, termaksud ibunya, selama dua tahun berturut-turut.
Peristiwa ini menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi Soren Kierkegaard, dan
ia menafsirkan peristiwa ini sebagai kutukan Tuhan akibat perbuatan ayahnya.
Keadaan demikian, sebelum Kierkegaard muncul sebagai filsuf, menyebabkan dia mencari
jalan membebaskan diri (kompensasi) dari cengkraman derita dengan jalan
mabuk-mabukan. Karena derita yang tak kunjung padam, Kierkegaard mencoba
mencari “hubungan” dengan Tuhannya, bersamaan dengan keterbukaan hati ayahnya
dari melankoli. Akhirnya ia menemukan dirinya sebagai seorang filsuf
eksistensial yang besar.
Di bawah ini adalah beberapa
contoh penderitaan yang mungkin sering kita lihat di lingkungan kita:
1. Pemutusan hak kerja : Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin
penderitaan ini yang paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang
mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak
hanya bagi sang ayah namun juga bagi keluarganya
2.Kehilangan orang tua :
Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab
itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan
berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain dengan
cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap membantunya.
3.Kemiskinan :Dalam hal ini
mungkin semua orang menderita mengalami kemiskinan.namun miskin disini bukan
miskin melarat melainkan hidup pas-pasan.bagi sebagaian orang hidup seperti itu
tidak enak namun bagi orang lain mungkin hidup seperti itu lebih baik dari pada
berlimpah harta namun anggota keluarga tidak bahagia,semua di atur oleh
uang,sibuk dengan tugas masing”,tidak ada komunikasi.hal itu di buktikan dengan
adanya kata-kata ” makan ga makan yang penting kumpul”.
4.Bencana :
Tidak ada yang dapat menghindari sebuah bencana yang diberikan oleh
Allah SWT. Bencana yang datang dapat menghilangkan sebagian ataupun seluruh harta benda yang ada, bahkan dapat
mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma yang diakibatkan oleh bencana
juga sulit untuk dipulihkan. Hal ini membutuhkan banyak waktu untuk seseorang
kembali bangkit dan hidup normal dengan membangun kehidupannya seperti sedia
kala.
2.2 Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan,
baik secara berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia
yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk
berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau
menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya
itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini
membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain
yang melihat atau mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat
manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup
ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu
manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan.
Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah
berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib
seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.
Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya
meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan
hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai
doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai
manusia hanya bisa merencanakan namun yang Tuhanlah yang yang menentukan
hasilnya.
2.3 Pengaruh
Penderitaan Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia
Penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh
bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap
positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak
bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap
optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan,
melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu
adalah hanya bagian dari kehidupan.
Orang yang merasa dirinya menderita akan
mendapat tekanan dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak jarang banyak manusia
yang ingin mengakhir hidupnya karena tidak kuat menopang siksaan dalam
hidupnya. Ini terjadi di karenakan
kekalutan mental. Kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami
kekacuan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya.
Gejala- gejala permulaan
pada orang yang mengalami kekalutan mental sebagai berikut :
a) Fisiknya sering merasa
pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
b) Jiwanya sering
menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis (kurangnya emosi, motivasi,
atau antusiasme).
Terkadang kekalutan mental bisa berujung pada gangguan jiwa dikarenakan kepribadiaan yang lemah akibat
kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna sehingga orang tersebut merasa
rendah diri.
BAB III
KESIMPULAN
3.1
Kesimpulan
Dalam
menghadapi penderitaan setiap orang pasti melakukan hal yang berbeda untuk
menahan atau menyikapinya, ada yang menyikapinya dengan tindakan positif dan
negatif, misalkan yang positif ia akan lebih berusaha agar tidak mendapatkan
penderitaan yang ia sudah alami bahkan bisa menjadikannya sebagai sebuah
peluang dalam melakukang sebuah inovasi baru, sedangkan yang negatif ia akan
trauma dan membuat kondisi ia menjadi labil karena terlalu berlebihan mengikapi
penderitaannya dan bahkan sampai ingin bunuh diri. Untuk itu kesehatan rohani
setiap orang harus dijaga agar terhindar dari kekalutan mental yang bisa
merusak psikis kita.
DAFTAR
PUSTAKA:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar